Table of Contents
Di usia muda, banyak orang yang masih mencari jati diri dan mencoba berbagai hal. Namun, Adam, seorang pemuda berusia 23 tahun, telah menemukan panggilannya dalam dunia peternakan. Dalam blog ini, kita akan menjelajahi perjalanan Adam dalam mengelola Ayudia Farm, sebuah peternakan domba dorper yang kini menjadi salah satu yang terbesar di Jawa.
Awal Mula Menjadi Peternak
Adam memulai perjalanan ini dengan latar belakang yang tidak biasa. Sebelum terjun ke dunia peternakan, ia sempat bekerja sebagai driver ojek online sambil menyelesaikan kuliah. Keputusan untuk kembali ke kampung halaman dan merintis usaha ternak domba datang setelah ia lulus. Adam tidak pernah merasa gengsi atau malu menjadi peternak; justru ia bangga dengan pilihan ini.
“Saya merasa peternakan adalah sektor bisnis yang jarang diminati, tetapi sangat menjanjikan,” jelas Adam. Ia mengelola Ayudia Farm yang terletak di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Di sini, ia bertanggung jawab penuh untuk memastikan semua kegiatan berjalan sesuai rencana.
Keunggulan Domba Dorper
Ayudia Farm fokus pada breeding atau pembibitan domba dengan jenis unggulan, termasuk domba dorper. Domba dorper dikenal memiliki pertumbuhan berat badan yang cepat. Dalam satu bulan, domba dorper dapat mengalami kenaikan berat badan antara 7 hingga 10 kg, jauh lebih tinggi dibandingkan domba lokal yang hanya mampu naik 1-3 kg.
“Daging domba dorper juga sangat berkualitas. Rasanya empuk, juicy, dan tidak perlu diolah terlalu lama untuk mendapatkan cita rasa yang lezat,” tambah Adam. Domba dorper memiliki ciri-ciri fisik yang khas, yakni kepala hitam, tubuh kekar, gemuk, dan tinggi.
Proses Mendatangkan Domba Dorper
Awal mula Adam mendatangkan domba dorper ke Indonesia dimulai pada tahun 2018, tetapi saat itu jumlahnya masih terbatas. Melihat adanya permintaan pasar yang tinggi, Adam bersama timnya memutuskan untuk mendatangkan domba dorper secara resmi dari Australia. Pada tahun 2021, mereka berhasil mendatangkan sejumlah domba, yang membuat nama Ayudia Farm mulai dikenal di kalangan peternak.
Pembelajaran dari Kegagalan
Namun, perjalanan Adam tidak selalu mulus. Di bulan-bulan awal peternakannya, ia mengalami kegagalan dengan kehilangan 23 ekor domba. “Saya merasa down dan stres, tetapi saya tidak menyerah,” kenang Adam. Ia menyadari bahwa kurangnya pengalaman menjadi salah satu penyebab masalah tersebut.
Dengan tekad untuk belajar, Adam mulai mencari informasi melalui Google dan menonton video edukasi tentang peternakan. “Saya belajar dari kesalahan dan terus mengevaluasi manajemen kandang saya,” ujarnya. Seiring berjalannya waktu, ia mampu meminimalkan masalah dan meningkatkan kualitas domba yang dipeliharanya.
Pentingnya Kebersihan dan Perawatan
Adam percaya bahwa kebersihan adalah kunci dalam beternak. Ia secara rutin melakukan sanitasi kandang, penyemprotan disinfektan, dan menjaga kebersihan domba. Selain itu, dia juga rutin memberikan vitamin serta obat cacing untuk menjaga kesehatan ternaknya.
“Kesehatan domba sangat penting. Beberapa penyakit mudah disembuhkan, tetapi ada juga yang sulit. Kami bekerja sama dengan tim kesehatan dari dinas setempat untuk menangani penyakit yang lebih serius,” jelas Adam.
Konsep Kandang yang Efisien
Di Ayudia Farm, Adam menerapkan konsep kandang lem prakmas. Kandang ini dirancang dengan biaya pembuatan yang murah dan perawatan yang mudah. Mereka menggunakan serbuk kayu sebagai alas, yang tidak hanya berfungsi untuk menyerap urine dan kotoran, tetapi juga diolah menjadi pupuk.
“Kami menjual sebagian pupuk tersebut dan memberikannya kepada petani sekitar. Kami ingin Ayudia Farm menjadi industri peternakan modern yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Adam.
Pemeliharaan dan Penjualan Domba
Fokus utama Ayudia Farm adalah breeding dengan populasi sekitar 640 ekor domba. Dalam dua bulan terakhir, mereka mengalami panen banyak anakan domba. Adam menjelaskan bahwa mereka menjual berbagai jenis domba, termasuk domba garut hamil, anakan F1, dan domba kurban menjelang hari raya Idul Adha.
“Harga domba garut hamil berkisar antara 3,5 hingga 4,5 juta, sedangkan domba kurban dijual sekitar 3 hingga 4 juta, tergantung bobot dan spesifikasi,” jelasnya.
Pakan dan Nutrisi Domba
Dalam hal pakan, Ayudia Farm menggunakan dua jenis pakan: segar dan kering. Pakan segar berupa rumput pacong, sedangkan pakan kering terdiri dari konsentrat dan komplit fit. Adam menjelaskan bahwa pemberian pakan harus disesuaikan dengan kondisi domba.
“Misalnya, domba bunting tua membutuhkan lebih banyak konsentrat dibandingkan hijauannya, dan domba yang sedang kawin memerlukan lebih banyak hijauan,” tambah Adam.
Visi Masa Depan Ayudia Farm
Adam memiliki rencana besar untuk Ayudia Farm. Dalam waktu dekat, ia berencana mendatangkan lebih banyak domba dorper dari Australia dan memperluas fasilitas kandang. “Jika ada rezeki, kami juga ingin membuka pelatihan tentang edukasi peternakan,” harapnya.
Menjadi Peternak yang Berdaya Saing
Adam menganggap profesi peternak adalah profesi yang mulia. “Peternakan menyangkut kebutuhan banyak orang. Hampir semua orang menyukai daging,” ujarnya. Ia percaya bahwa ada banyak peluang dalam sektor peternakan yang bisa dimanfaatkan dengan kreativitas.
“Tips saya untuk menjadi peternak yang sukses adalah memiliki modal yang cukup, baik materi maupun ilmu. Selain itu, penting untuk menjalin relasi dengan sesama peternak dan menentukan arah market dari penjualan domba,” tambahnya.
Kesempatan Belajar di Ayudia Farm
Ayudia Farm terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar tentang dunia peternakan. Adam mengundang akademisi untuk melakukan magang atau PKL. “Kami ingin Ayudia Farm menjadi tempat bertukar pikiran dan berdiskusi tentang peternakan,” ujarnya.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi akun Instagram Ayudia Farm di @AyodiaFarm.gk atau menghubungi nomor WhatsApp Adam di 0878 7312 7173.
Kesimpulan
Perjalanan Adam sebagai peternak domba dorper di Ayudia Farm adalah contoh nyata dari ketekunan dan kerja keras. Meski menghadapi berbagai tantangan, ia berhasil membangun usaha yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Semoga kisah ini bisa menginspirasi banyak orang untuk mengejar impian mereka, apapun itu.