Memulai usaha peternakan ayam kampung, khususnya ayam KUB, bukanlah perkara yang mudah. Namun, dengan tekad dan strategi yang tepat, kesuksesan dapat diraih. Ini adalah kisah inspiratif dari Ragawi Farm, yang telah membuktikan bahwa dengan mengelola semua aspek dari hulu sampai hilir, mereka dapat mencapai keuntungan yang signifikan tanpa melibatkan tengkulak.

Perjalanan Awal Ragawi Farm

Nama saya Azaras Ragawi, pemilik Ragawi Farm yang berlokasi di Niron, Pandowaharjo, Sleman, Yogyakarta. Saya memulai usaha ini pada tahun 2015, setelah tujuh tahun bekerja sebagai guru di sekolah menengah pertama. Keputusan untuk berhenti mengajar bukanlah hal yang mudah, namun kebijakan baru yang mengharuskan guru untuk berada di sekolah sepanjang hari membuat saya berpikir ulang tentang masa depan saya.

Bersama istri dan orang tua saya, saya berdiskusi mengenai peluang di dunia peternakan. Mereka memberi dukungan yang sangat berarti, mengingat pendidikan tidak hanya bisa dilakukan di sekolah, tetapi juga melalui hobi dan usaha seperti beternak. Maka, pada tahun 2023, saya memutuskan untuk membuka pelatihan bagi peternak pemula yang ingin belajar tentang peternakan ayam kampung.

Awalnya, saya memulai usaha ini dengan modal yang sangat minim, hanya memanfaatkan pekarangan belakang rumah dan sebagian dari honor mengajar. Dengan modal sekitar Rp 300.000, saya sudah bisa memelihara 10 indukan ayam. Dari sini, saya mulai menjual telur untuk membeli pakan dan menabung untuk pengembangan usaha selanjutnya.

Seiring berjalannya waktu, saya belajar banyak mengenai bisnis peternakan. Kami tidak hanya fokus pada penjualan ayam hidup, tetapi juga mengembangkan produk olahan dari ayam kampung. Dengan sistem hilirisasi yang kami terapkan, kami mampu menjual ayam dalam berbagai bentuk, baik sebagai ayam hidup, karkas, atau produk olahan siap masak.

Proses Hilirisasi yang Efektif

Di Ragawi Farm, kami menerapkan proses hilirisasi dengan baik. Ayam yang kami pelihara tidak hanya dijual sebagai ayam hidup, tetapi juga diproses menjadi produk yang lebih bernilai. Kami menjual ayam ke rumah makan dan catering, tanpa melibatkan tengkulak. Ini memungkinkan kami untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif.

Awalnya, kami menjual ayam ke tetangga dan pasar tradisional. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, kami mulai menawarkan daging ayam yang sudah siap masak. Hal ini tidak hanya meningkatkan omset, tetapi juga memperluas jangkauan pasar kami.

Inovasi dalam Proses Pembibitan

Kami juga mengembangkan mesin penetas sendiri, yang dirancang sesuai kebutuhan peternakan kami. Dengan menggunakan komponen komputer, kami dapat mengontrol proses penetasan secara otomatis, sehingga tingkat keberhasilan penetasan mencapai 90 hingga 100%. Ini sangat penting untuk memastikan kualitas DOC (Day Old Chick) yang kami hasilkan.

Setiap minggu, kami memasukkan telur ke dalam mesin penetas, dan setelah 21 hari, kami memindahkan DOC ke ruang hatcher. Setelah menetas, kami merawat ayam hingga siap untuk dijual. Perawatan yang baik dan pemberian pakan yang tepat sangat menentukan kesuksesan usaha kami.

Pakan dan Nutrisi yang Tepat

Pemberian pakan adalah aspek penting dalam peternakan ayam. Di Ragawi Farm, kami menggunakan tiga jenis pakan sesuai dengan tahap pertumbuhan ayam. Untuk DOC, kami memberikan pakan berprotein 21%, dan saat ayam mulai besar, kami menurunkan protein pakan menjadi 19% hingga 18% dengan racikan sendiri.

Kami juga memanfaatkan ampas kelapa, ampas tahu, dan bekatul dalam pakan yang kami racik. Selain itu, kami memiliki kolam kecil untuk menjaga keseimbangan lingkungan di peternakan. Kolam ini tidak hanya berfungsi untuk irigasi, tetapi juga sebagai tempat ikan yang membantu menjaga kebersihan.

Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan Ayam

Kebersihan kandang sangat penting untuk kesehatan ayam. Kami rutin menyiram alas kandang agar tetap lembab dan tidak menimbulkan debu yang berlebihan. Dengan menggunakan tanah dan pasir sebagai alas, kami memastikan lingkungan yang nyaman bagi ayam.

Penting bagi peternak pemula untuk memulai dengan modal yang tidak harus besar. Dengan sedikit pengetahuan dan kemauan, siapa pun dapat memulai usaha peternakan ayam. Bahkan, hanya dengan 10 indukan, dalam waktu 7 minggu, kita bisa menghasilkan banyak DOC yang siap untuk dipelihara.

Pendidikan dan Pelatihan untuk Peternak Pemula

Di Ragawi Farm, kami juga membuka pelatihan untuk peternak pemula, baik secara online maupun offline. Kami ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan mereka yang ingin terjun ke dunia peternakan. Jika Anda tertarik untuk belajar lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami melalui nomor yang tersedia.

Keterlibatan dalam Komunitas Peternakan

Keterlibatan dalam komunitas peternakan sangat penting. Kami aktif berpartisipasi dalam berbagai acara dan kegiatan yang berkaitan dengan peternakan. Hal ini tidak hanya memberi kami kesempatan untuk belajar dari peternak lain, tetapi juga memperluas jaringan pemasaran.

Dengan terus berinovasi dan belajar dari pengalaman, kami yakin bisa terus berkembang dan meningkatkan kualitas produk yang kami tawarkan. Kami percaya bahwa kesuksesan dalam usaha peternakan adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan kemauan untuk belajar.

Kesimpulan: Sukses Tanpa Tengkulak

Ragawi Farm adalah bukti bahwa dengan manajemen yang baik dan sistem hilirisasi yang efektif, peternakan ayam KUB bisa memberikan keuntungan yang signifikan. Kami berhasil menjual produk langsung ke konsumen, tanpa melalui tengkulak, sehingga harga yang ditawarkan lebih bersaing.

Dengan dukungan keluarga dan komunitas, kami dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Jika Anda ingin memulai usaha peternakan ayam, ingatlah bahwa pengetahuan dan kemauan adalah kunci utama untuk meraih sukses.

Terima kasih telah membaca kisah kami. Jangan lupa untuk subscribe dan ikuti perkembangan kami di Ragawi Farm.